THE JOY OF NOT WORKING

THE JOY OF NOT WORKING – 2007 Seorang Kanada bernama Ernie J. Zelinski pada usia yang produktif 15 tahun yang lalu memutuskan untuk pensiun dari pekerjaannya sebagai insinyur di suatu perusahaan dan menikmati masa menganggurnya dengan sebaik-baiknya. Tahun 1997 ia menerbitkan buku yang berjudul The Joy of Not Working yang best seller di AS yang disusul dengan terbitan ke 2 tahun 2003 yang lalu.

Menganggur secara produktif ternyata mulai menjadi tren karir yang menguat beberapa tahun terakhir belakangan ini, termasuk juga di Indonesia. Menikmati hidup seperti ini diistilahkan sebagai The Life of Riley. Dan ternyata menurut penelitian dari American Psychosomatic Society di AS beberapa tahun yang lalu menyimpulkan orang yang memiliki banyak waktu libur dan menikmatinya secara optimal memiliki kesehatan fisik dan mental yang lebih baik dari orang yang bekerja setiap hari dari pagi sampai sore. Menurut Ernie kondisi keuangan pun tidak terganggu, bahkan malah lebih baik.
Seumur kita ini rasanya bagus juga berpikir untuk mundur dari aktifitas rutin yang telah puluhan tahun kita kerjakan dan memiliki waktu luang yang banyak untuk diri kita sendiri. Gitu nggak sih ?

THE JOY OF NOT WORKING – 2007

THE JOY OF NOT WORKING

Berikut ini ungkapan dari beberapa tokoh dari buku The Joy of Not Working mengenai hal tersebut :

  1. “Ayah saya mengajar saya untuk bekerja, tetapi tidak untuk mencintainya. Saya tidak pernah benar-benar suka bekerja, tetapi saya tidak menolaknya. Saya lebih suka membaca, bercerita, berkelakar, mengobrol, tertawa – segalanya kecuali bekerja”.
    Abraham Lincoln.
  2. “Apa gunanya menjadi jenius jika Anda tidak dapat menggunakannya sebagai alasan untuk menjadi penganggur?”
    Gerald Barzan.
  3. “Orang yang menikmati waktu luang dengan benar, mempunyai waktu untuk meningkatkan kedewasaan jiwanya”.
    Henry David Thoreau.
  4. “Tes yang terbaik terhadap kualitas suatu peradaban adalah kualitas waktu luangnya”.
    Irwin Edman.
  5. “Tidak ada kesalahan besar yang lebih fatal daripada dia yang menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk bekerja sebagai mata pencarian”.
    Henry David Thoreau.
  6. “Puncak dari bekerja adalah mendapatkan waktu luang”.
    Aristoteles.
  7. “Salah satu dari gejala-gejala suatu gangguan syaraf yang diperkirakan akan muncul adalah keyakinan bahwa pekerjaan seseorang sangat penting”.
    Bertrand Russel.
  8. “Saya tidak pernah memikirkan pencapaian. Saya hanya melakukan apa yang datang pada saya untuk dikerjakan – hal yang membuat saya sangat gembira”.
    Eleanor Roosevelt.
  9. “Saya tidak akan menukar jam-jam waktu luang saya dengan semua kekayaan di dunia”.
    Comte de Mirabeau.
  10. Keuntungan-keuntungan kesehatan dari liburan adalah nyata – orang yang berumur 35 sampai 57 tahun yang mengambil cuti tahunan, berkurang 21 persen kemungkinan untuk meninggal pada masa muda daripada orang-orang yang tidak pernah mengambil cuti, dan berkurang 32 persen kemungkinan meninggal karena penyakit jantung.
    (Penelitian American Psychosomatic Society, 2002).
  11. “Dapat mengisi waktu luang dengan cerdas adalah produk peradaban yang paling baik”.
    Bertrand Russell.
  12. “Jika Anda kehilangan waktu luang Anda, waspadalah ! Anda kehilangan jiwa Anda”.
    Logan Pearsall Smith.
  13. “Orang yang berkekurangan ialah dia yang tidak mempunyai bakat kemalasan”.
    Louise Beebe Wilder.
  14. “Saya adalah teman seorang pekerja, dan saya akan tetap menjadi temannya, daripada menjadi pekerja”.
    Clarence Darrow.

Jadi, mulailah Zelinski menjalankan The life of Riley (acarefree, comfortable, and thoroughly enjoyable way of living). Atau istilah gampangnya ‘hidup sesuka hati, nggak diatur-atur, nyaman dan menyenangkan’ sampai sekarang.
Lalu, bagaimana dengan kita ?

R. Chandra

 

Artikel sebelumnya membahas tentang: MENCARI Perspektif Psikologi Sosial MODEL PSYOP YANG KOMPREHENSIF

PsyLine.id Psikologi Online Indonesia

Aquarium.id Majalah Online untuk penggemar akuarium

WayangSuwung.com Cerita Wayang yang suwung

HIMPSI Jaya adalah Himpunan Psikologi Indonesia Wilayah DKI Jakarta Raya. Merupakan organisasi yang menghimpun Psikolog, Ilmuwan Psikologi, dan Praktisi Psikologi yang berpraktik dan atau bekerja di wilayah DKI Jakarta.