Ditulis Oleh : Melania Roswita Teme

Manusia diciptakan memiliki akal budi dan kehendak bebas sehingga terus berkembang dan telah menghasilkan berbagai produk kehidupan yang melampaui batas-batas riil kemanusiaan. Kondisi ini memberi dampak permanen terhadap pola relasi manusia contohnya revolusi kehidupan bisa sekejap terjadi hanya dipicu dengan satu ketikan di jaringan sosial. Kehendak bebas manusia ini juga memiliki efek negatif yakni terjadinya pergeseran nilai nilai manusia hampir di semua aspek. Salah satunya adalah timbulnya masalah sosial baik secara pribadi maupun berkelompok yang menggambarkan degradasi moral pada kualitas manusia terutama dari generasi muda. Merebaknya isu-isu moral di kalangan anak dan remaja seperti penggunaan obat-obat terlarang (Napza), penggunaan senjata tajam pada kasus tawuran, begal/rampok yang berdampak pada kematian. Kasus kasus kriminal yang sering diibaratkan sebperti fenomena gunung es terus melibatkan anak tidak hanya menjadi korban namun menjadi pelaku dan terus meningkat menjadi semakin rumit dan kompleks dan belum dapat diatasi secara tuntas. Masalah moral juga telah berdampak pada skala urusan bangsa dan negara. Dimana fakta masalah bangsa semakin memprihatinkan seperti disorientasi nilai Pancasila, bergesernya nilai etika kehidupan berbangsa dan bernegara, pudarnya nilai budaya bangsa, ancaman disintegrasi bangsa dan melemahnya kemandirian bangsa. Oleh karena itu pendidikan moral untuk membentuk karakter tentunya menjadi hal penting sekali untuk diprioritaskan sebagai upaya meningkatkan kualitas generasi muda demi masa depan bangsa dan negara.

Pendidikan Moral sebagai upaya pembangunan karakter merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila dan Pembukaan UUD 1945. Hal ini dilatarbelakangi Pendidikan moral kepada anak merupakan suatu proses yang disengaja dilakukan oleh orang dewasa untuk membantu mengembangkan orientasi mereka yang berpusat pada diri sendiri terkait hak dan kewajiban mereka, ke arah pandangan yang lebih luas dan mendalam, bahwa dirinya berada dalam masyarakat dan wajib untuk memenuhi standar lingkungan yang berlaku. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penamaan nilai-nilai karakter yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama,lingkungan, maupun kebangsaan.

Pendidikan karakter pada tempat yang pertama dijalankan didalam keluarga sebagai lingkungan yang efektif sehingga kedua orang tua bertanggungjawab memberikan contoh perilaku yang akan ditiru oleh anak. Peran keluarga dalam pendidikan nilai moral sangatlah besar, mengingat keluarga merupakan lingkungan terdekat dengan anak selanjutnya menjadi tanggungjawab sekolah sebagai Lembaga Pendidikan dan lingkungan tempat tinggal anak itu sendiri. Pendidikan karakter bukan sesuatu entitas abstraksi ide semata namun nyata dalam kehidupan sehari- hari yang harus diajarkan pada manusia untuk mendidik, mengajar dan melatih generasi muda agar mempunyai sikap dan berbuat atau bertingkah laku sesuai dengan nilai- nilai moral dan norma-norma yang ada di masyarakat. Dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat dengan berbagai pola.

Pendidikan yang berpusat pada manusia yang memiliki kehendak bebas merupakan proses kontrol terhadap impuls manusia sehingga tentunya ilmu psikologi paling dibutuhkan di sini. Terlepas dari sisi mana pendidikan ini dibutuhkan bisa dari berbagai pendekatan psikologi. Menurut Freud, kegagalan penanaman kepribadian yang baik di usia dini ini akan membentuk pribadi yang bermasalah di masa dewasanya kelak. Kesuksesan orang tua membimbing anaknya dalam mengatasi konflik kepribadian di usia dini sangat menentukan kesuksesan anak dalam kehidupan sosial di masa dewasanya kelak. Sehingga keterlibatan bidang psikologi misalnya psikologi pendidikan sebagai pilar utama, psikologi perkembangan, klinis, forensik, sosial dan lainnya tentunya bagaimana Pendidikan ini terinternalisasi secara efektif dalam sistem pendidikan di Indonesia baik secara formal maupun nonformal adalah menjadi tantangan tersendiri terutama terkait profesi psikologi. Pendidikan Karakter dapat dilakukan melalui Multiple Intelligence (Multiple Talent Approach) Strategi ini bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi anak yang merupakan Pengembangan potensi yang membangun self concept yang menunjang kesehatan mental yang diharapkan dapat menjadi bagian dari sistem.

Kebutuhan yang mendesak terkait Pendidikan karakter saat ini dapat dijabarkan menjadi dua bidang besar yakni Pendidikan sebagai alat untuk mencegah atau preventif dan alat untuk memperbaiki atau korektif. Pendidikan yang bersifat preventif diartikan sebagai jika maksudnya mencegah anak sebelum ia berbuat sesuatu yang tidak baik atau mengikuti standar moral yang berlaku bisa dengan sistem penghargaan dan pujian (reward and punishment) melalui sesuatu yang abstrak seperti tata tertib, anjuran, larangan, perintah, disiplin dan lainnya. Sementara Pendidikan bersifat korektif bertujuan untuk membantu memperbaiki atau mengkoreksi respon anak yang keliru secara pikiran, perasaan dan perilaku karena anak telah melanggar ketertiban atau berbuat sesuatu yang buruk bahkan perbuatan melanggar hukum yang marak terjadi akhir akhir ini melalui pendidikan seperti, misalnya: sanksi sosial berupa celaan, ancaman, hukuman.

Oleh karena itu sebagai organisasi profesi yang memiliki spesifikasi pemahaman terkait perkembangan manusia secara biopsikososial tentunya memiliki kewajiban moral untuk berupaya memiliki program program yang khusus mendukung kepentingan bangsa dan negara di jaman atau era yang penuh tantangan ini. Pendekatan dapat dilakukan baik secara individu, kelompok, masyarakat hingga bangsa dan negara tentunya membutuhkan kejelian tersendiri untuk bisa menemukan titik simpul penerapan profesionalisme itu sendiri di setiap level kehidupan dalam sistem koordinasi dan kolaborasi secara holistik untuk mendukung cita cita luhur bangsa. Siapa melakukan, apa bagaimana cara atau sistem yang digunakan baik secara formal maupun nonformal, dimana kapan dalam event apa yang bisa menjangkau permasalahan secara holistik tanpa ada yang tertinggal merupakan tanggungjawab profesi saat ini.

===***===

HIMPSI Jaya adalah Himpunan Psikologi Indonesia Wilayah DKI Jakarta Raya. Merupakan organisasi yang menghimpun Psikolog, Ilmuwan Psikologi, dan Praktisi Psikologi yang berpraktik dan atau bekerja di wilayah DKI Jakarta.