Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Jaya mengumumkan Ketua Umum periode 2016-2019 dalam acara Pisah dan Sambut Kepengurusan Himpsi Jaya Periode 2012-2016 dan 2016-2019 di Kebunkoe, Lebak Bulus Jakarta Selatan. Pisah Sambut Kepengurusan Himpsi Jaya 2016-2020.
Acara yang dihadiri oleh seluruh pengurus Himpsi Jaya periode 2012-2016 dan 2016-2019 serta sejumlah anggota ini merupakan salah satu program yang dilakukan Himpsi Jaya sebagai organisasi profesi psikologi di Indonesia.
Dr.J.A.A Rumeser, M.Psi, Psi, Ketua Himpsi Jaya periode 2011-2016 menyerahkan secara resmi jabatannya kepada Dr. Widura Imam Mustopo,M.Psi,Psi. Tugas dan tanggung jawab untuk melanjutkan program kerja pun diteruskan pada kepengurusan Himpsi Jaya periode 2016-2019.
Adapun program kerja yang ingin dicapai mengacu kepada dua orientasi. Pertama, berkaitan dengan anggota. Himpsi Jaya mempunyai target agar semua anggota memiliki standar kualifikasi dan kompetensi sebagai psikolog ataupun ilmuwan psikologi.
“Kita buat program yang sifatnya training, workshop atau seminar. Jadi kita ingin semua anggota itu bisa mengembangkan dan memelihara ilmu yang mereka peroleh di fakultas sebelumnya. Ini sebenarnya yang utama, termasuk bagaimana mereka melakukan berdasarkan kode etik, baik hubungan diantara psikolog maupun dengan pihak di luar profesi. Mudah-mudahan program ini dapat berlanjut sampai empat tahun kepengurusan saya,” kata Widura.
Selanjutnya yang kedua merupakan program yang terkait dengan konsumen atau pihak pengguna. Berhubung psikologi mencakup ranah luas yang berkaitan dengan permasalahan klinis, sosial, industri organisasi dan lain-lain, maka diperlukan edukasi kepada masyarakat.
Edukasi ini diperlukan mengingat banyak yang belum paham misalnya untuk membedakan antara psikolog dan psikiater. Selain itu, standarisasi pelayanan psikologinya harus disosialisasikan tepat sasaran.
“Dengan kita mengedukasi masyarakat, kami juga terbantu mengontrol atau mengendalikan. Jadi kita akan mensosialisasikan standart pelayanan psikologi itu seperti apa. Sehingga konsumen juga tidak dirugikan dan dapat memberikan masukan,” lanjutnya.
Selain kedua program di atas, Himpsi Jaya memiliki gugus tugas untuk menangani masalah kedaruratan. Misalnya bila terjadi bencana alam ataupun hal-hal yang membutuhkan penanganan psikologi secara cepat.
Dalam waktu dekat, tepatnya tanggal 2 April, Himpsi Jaya akan mensosialisasikan sistem keanggotaan baru kepada seluruh anggotanya. Widura mengharapkan anggota Himpsi Jaya dapat hadir secara maksimal.
“Anggota kami yang aktif sekitar 400 angota dari semi aktif sekitar 1700 anggota. Untuk anggota yang terdaftar ada 4000 sampai 5000 anggota. Kami berharap semua anggota dapat hadir secara maksimal,”pungkasnya. (Leonina/Widi)