Ditulis Oleh:
Fajar Nurisa Khoirini & Anissa Rizky Andriany
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Prof Dr.HAMKA
Pernakah Anda melihat seorang anak yang sulit membedakan mana kanan dan mana kiri? Atau lambat dalam menulis dan kesulitan membaca? Dalam dunia psikologi hal tersebut banyak terjadi pada anak-anak dengan indikasi disleksia. Namun apa sih yang dimaksud dengan disleksia itu sendiri?
Safitri, F., Ali, F. N., & Latipah, E. (2022) mengemukakan bahwa disleksia adalah jenis kesulitan belajar yang terjadi pada anak yang biasanya berupa ketidakmampuan membaca, serta dapat dimaknai sebagai suatu gejala yang bukan disebabkan oleh kemampuan baik itu pendegaran, keceerdasan maupun keterampilan berbahasa, melainkan gangguan ketika menerima suatu input atau proses masuknya suatu informasi. Karena disleksia ini merupakan salah satu jenis kesulitan belajar yang terjadi pada anak, maka dapat kita lihat dan cermati bahwa seorang anak yang terindikasi disleksia memiliki ketidakmampuan ketika membaca serta merupakan suatu gejala yang bukan disebabkan oleh kemampuan pengelihatan, pendengaran, kecerdasan atau keterampilan berbahasa, melainkan gangguan pada proses otak ketika menerima informasi yang masuk. Jadi disleksia sendiri bisa kita maknai secara sederhana sebagai suatu gangguan belajar bahasa pada anak yang menimbulkan kesusahan ketika memahami suatu kata atau kalimat dalam menulis, membaca dan mengeja. Pada umumnya gangguan disleksia disebabkan oleh adanya gangguan kognitif pada individu dan juga dipengaruhi ole faktor lain. Banyak penelitian yang telah dilakukan dan mendapati hasil bahwa lebih dari separuh anak mengalami kesulitan akademik. Disleksia ini menduduki peringkat nomor satu diantara ketidakmampuan belajar lainnya. Disleksia ini merupakan bentuk gangguan membaca yang memengaruhi anak-anak di berbagai negara, banyak anak yang terlahir sehat dan normal namun mengalami kesulitan belajar membaca. Disleksia memang tidak bisa dihindari, namun bukan berarti tidak dapat di antisipasi oleh karena itu mari kenali ciri-ciri disleksia pada anak dari sekarang.
Tanda-tanda atau ciri dari disleksia tidaklah terlalu sulit jika orangtua dan guru memperhatikan anak dengan cermat. Anak dengan indikasi disleksia ketika diberikan buku yang belum pernah ditemui atau baru saja dilihat, maka anak tersebut cenderung akan membuat cerita berdasarkan gambar-gambar yang ada di buku tersebut dan ceritanya tidak mempunyai keterkaitan. Anak dengan indikasi disleksia memiliki ketidakmampuan dalam hal membedakan atau memisahkan bunyi dari kata-kata yang diucapkan. Selain hal tersebut, anak yang mengalami disleksia juga memiliki kesulitan dalam permainan yang melibatkan pengucapan bunyi-bunyi yang memiliki kemiripan. Di dalam buku manual diagnostik dan statistik gangguan mental atau yang biasa di kenal dengan buku DSM 5, disleksia merupakan istilah alternatif yang digunakan untuk menyebut pola belajar kesulitan atau gangguan belajar spesifik dengan adanya gangguan membaca, Adapun tanda-tanda yang dapat kita kenali berdasarkan DSM 5 adalah sebagai berikut:
- Adanya masalah pada pengenalan kata yang akurat atau lancar.
- Adanya decoding yang buruk.
- Adanya kemampuan mengeja yang buruk.
Namun apabila disleksia digunakan untuk mengetahui dan menentukan pola kesulitan belajar tertentu maka penting untuk menentukan tambahan diagnosis yang lain seperti apakah terdapat kesulitan dengan pemahaman membaca atau pada permasalahan penalaran matematika, akurasi ejaan, akurasi tata bahasa dan tanda baca serta apakah terdapat kejelasan atau keterogaisiran ekspresi yang sifatnya tertulis.
Daftar Pustaka
Regier, D. A., Narrow, W. E., Kuhl, E. A., & Kupfer, D. J. (2009). The conceptual development of DSM-V. American Journal of Psychiatry, 166(6), 645-650.
Safitri, F., Ali, F. N., & Latipah, E. (2022). Ketidakmampuan Membaca (Disleksia) dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Anak. WASIS: Jurnal Ilmiah Pendidikan, 3(1), 37-44.