Membangun Komunitas Yang Tangguh
(Program Persiapan dan Menejemen Bencana yang Terintegrasi HIMPSI Jaya)
Latar Belakang
- Indonesia adalah negara yang berlimpah dengan sumberdaya alam, namun juga sekaligus sangat rapuh pada bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, longsor dan lain-lain.
- Dengan lokasi pada Pacific Ring of Fire, menurut laporan 2014 World Risk Levels oleh ENU-EHS & Alliance Development / Bündnis Entwicklung Hilft (BEH) juga menunjukkan adanya status risiko dan kerapuhan Indonesia sebagai “Sangat Tinggi” (WRR, 2014).
- Karena itu amat penting bagi Indonesia untuk memperkuat ketangguhannya pada bencana, dengan mempersiapkan sebuah program persiapan dan manajemen bencana yang lengkap.
Pacific Ring Of Fire
HIMPSI JAYA
- Himpsi Jaya (Jakarta Raya) adalah cabang dari Himpunan Psikologi Indonesia dengan aktif anggota lebih dari 1.000 psikolog, ilmuwan, dan berbagai macam bidang.
- Banyak dari anggotanya pernah terlibat dalam berbagai macam bencana di banyak wilayah Indonesia sejak Konflik Maluku Conflict pada tahun 1998 serta Tsunami di Aceh tahun 2004.
- HIMPSI Jaya menganggap program persiapan dan manajemen bencana yang menjunjung garis komando pemerintah, mendidik sumberdaya setempat dan sekaligus bekerja lintas profesi untuk memberdayakan komunitas.
New Zealand Journal of Psychology Vol. 40 No. 4, 2011
Siklus Menejemen Bencana – UU no. 24/2007
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Tahapan | Kegiatan | |
---|---|---|
Pra-bencana | Pencegahan | Sebuah rangkaian kegiatan yang direkayasa untuk memberi perlengkapan agar dapat memberi perlindungan permanen dalam menghadapi dampak akibat gejala alam. |
Kesiapsiagan Bencana | Upaya-upaya yang memungkinkan komunitas (perorangan, kelompok, organisasi) untuk mengatasi berbagai bahaya dari peristiwa-peristiwa alam, melalui pembentukan struktur dan mekanisme yang sistematik pada tanggap darurat. | |
Pemulihan | Tanggap Darurat Bencana | Serangkaian tindakan yang diambil cepat setelah persitiwa bencana, termasuk asesmen kerusakan dan kebutuhan, penyebaran bantuan kemanusiaan,, pertolongan, dan pembersihan situs bencana |
Rehabilitasi | Serangkaian kegiatan yang dpat membantu korban-korban bencana agar kembali ke kehidupan normal di mana nantinya berintegrasi kembali ke dalam fungsi-fungsinya yang ada di dalam komunitasnya | |
Rekonstruksi | Serangkaian kegiatan untuk memulihkan situasi seperti sebelum bencana, termasuk pengembangan infrastruktur, merevitalisasi akses bagi sumber-sumber daya ekonomi, perbaikan lingkungan, pemberdayaan komunitas; dengan orientasi pengembangan: mengurangi dampak bencana, dan di pihak lain menyediakan manfaat ekonomik bagi masyarakat |
Fase-Fase Bencana
Pendekatan Kami
- Memberdayakan komunitas setempat
- Memakai pendekatan multi-disiplin ilmu pengetahuan psikologis
- Bekerja sama dengan profesi-profesi atau institusi-institusi kesehatan mental yang peduli pada masalah-masalah psikologis dalam konteks bencana (Psikiater, Pekerja Sosial, Perawat Nurses dan lain-lain)
- Bekerja sama dengan instansi-instansi pemerintah yang ditugaskan mengatasi bencana (Yang berkoordinasi dengan Menkokesra, Menteri Kesehatan, Menteri Sosial, BNPB dan lain-lain)
Program
Jangka Pendek:
- Pelatihan PFA bagi para sukarelawan
- Mempersiapkan Kelompok Basis Komunitas di Daerah Bencana
Jangka Panjang:
Program | Kompetensi-kompetensi dasar | ||
---|---|---|---|
Pra-Bencana | Pencegahan | Pelatihan Sukareawan | Kesediaan sukarelawan PFA |
Kesiapan Bencana | |||
Pemulihan | Tanggap Darurat Bencana: | Asesmen Cepat | Asesmen Penanganan Krisis |
Rehabilitasi: | Pelatihan Psikososial | Mengoganisasikan Komunitas PFA | |
Rekonstruksi: | Pelatihan Psikososial | PFA | |
Klinik Psikoekonomik | Pengorganisasian Komunitas | ||
Pendekatan Psikoekonomik |